SEBATAS TEMAN

SEBATAS TEMAN
(terjebak dalam zona nyaman)
Karya: Gusdianto

         Siang itu, suasana kelas cukup riuh dengan keadaan anak-anak yang sedang bermain handphone satu demi satu anak-anak meninggalkan tempat duduknya beralih menjadi diam seribu bahasa. Ada satu teman yang memperingatkan kalau guru B.Indonesia sebentar lagi datang.
         “Hei... masuk cepat! Guru sudah berjalan menuju kemari”, tegur salah satu teman yang memperingatkan kami. Iman salah satu teman yang memperingatkan kami untuk segera masuk kelas, tapi ada satu teman yang tak mau goyah dari tempat duduknya, ia Syah dan Nusi mereka asyik saja mengobrol dengan serunya tanpa tau kalau guru akan datang.
          “Kamu...nanti siang pulang sekolah mau kemana?” tanya nusi pada Syah. Tapi syah tetap saja tak menjawab ternyata dia sedang melamun. “Hei.... kamu melamun ya! Sambil menepuk pundak syah.
          “Nggak ko! Aku hanya memikirkan sesuatu saja, akhir-akhir ini kenapa ya sering sekali ada kasus di sekolah, mulai dari banyak yang kabur lewat belakang sekolah, ada yang pura-pura izin ke toilet padahal pergi kekantin beli minum dan makanan ringan”.
        Nusi pun menanggapinya dengan santai,, “ya mungkin mereka lelah dengan keadaan sekolah yang gini-gini aja. Tiap hari buka buku lks, nulis, ngerjain soal, dan praktek ini itu, yang pasti kan itu bikin kita sibuk sampai gada waktu istirahat hanya sekedar untuk makan dan minum”.
         “Emang iya sih banyak tugas tapi tak seharusnya kan kita mengeluh seperti itu, justru karna ada tugas dan mengerjakan soal-soal kita jadi yakin kalau nanti kita akan sukses menjawab soal-soal UN yang tak lama lagi akan kita hadapi”, percakapan merekapun berlangsung dengan begitu asyiknya sampai ke hal-hal yang kurang penting pun di bahas.
           Diluar anak-anak masih belum beranjak dari nongkrong dan bercanda ria dengan sesama temannya, ada yang makan seblak, kue, minum ale-ale atau jenis minuman lainnya. Iman teman kami yang sangat baik selalu saja memberikan informasi mengenai banyak hal mulai dari bahan contekan bocoran soal ulangan dan pergerakan harga makanan di kantin. Tapi itu semua tak membuat kami goyah dari tempat duduk ini sampai ada salah satu guru menegur kami, “Kalian kenapa masih diluar?”, jawab salah satu teman barusan guru IPA baru keluar pak, jadi kami belum sempat istirahat jadi kami memutuskan makan di halaman kelas untuk memudahkan kami membuang sampah pada tempatnya. “Ohh.. begitu ya sudah bapak masuk kelas sebelah dulu, nanti ketika pelajaran bapa jangan lupa kumpulkan PR minggu kemarin tentang membuat sinopsis.
        Mahmud yang sama-sama berkumpul bersama kami berbisik pada telingaku loh bukannya sekarang pelajaran b.indonesia! Tapi kenapa bapak itu masuk ke kelas sebelah apa beliau lupa atau sengaja membiarkan kita-kita menghabiskan dulu makanan ini? Entahlah Mud mungkin lupa!... haaa uda jangan kenceng-kenceng nanti kedengeran kita yang repot mesti mehabiskan makanan dengan cepat.
          Di dalam kelas Nusi dan Syah masih duduk mengobrol aku perhatikan kok betah amat ya mereka mengobrol apa ada sesuatu hal yang sedang mereka bahas yang penting sampai-sampai betah mengobrol berdua, setelah di intip dari balik kaca jendela mereka terlihat asyik berduaan ato jangan-jangan.......... mereka ,,,,,, ah sudahlah jangan berprasangka buruk dulu.
            “Nus kamu, nanti pulang sekolah mau bareng ga?”
            “Ngak akh Syah aku mau main dulu kerumah temen Aisyah”
           “Gimana kalau aku anter aja biar ga ribet nunggu angkot ato itung-itung aku jagain kamu lah...”
          “Makasih sebelumnya Syah kamu sudah berniat mengantar aku tapi aku malu sama Aisyah takutnya dia beranggapan kita ada hubungan spesial padahal kan kita cuma sebatas teman”.
Itulah yang terjadi antara Nusi dan Syah mereka sebatas teman baik saja akhirnya aku tahu kalau mereka itu tidak pacaran.
       Awalnya aku heran dengan mereka berdua sebatas teman kalau di ibaratkan sih teman iya, deket iya, pacaran nggak. Aduh mereka itu padahal kan cocok kalau mereka jadian satu cantik, satu ganteng bahkan teman-teman sekelaspun setuju kalau mereka jadian padahal itu yang diharapkan sepertinya tapi kalau diliat dari tatapan matanya mereka saling mencintai.
        Akhirnya guru pun masuk suasana mulai hening dan memperhatikan materi pelajaran hari ini yaitu membuat sinopsis film atau ceria novel, tapi disela-sela guru membahas materi ada beberapa teman-teman yang masih belum mengerti berkaitan dengan materi membuat sinopsis, Nusi dan Syah sepertinya tak kesulitan karena mereka terlihat biasa-biasa aja ketika menuliskan sinopsis film, Nusi mencuri-curi melihat hp Syah, entah apa yang dilihatnya apa chat wa atau foto di galeri hp syah, tapi setelah di tanya guru ternyata dia sedang Hotspots lalu guru bertanya kok kamu harus kesana cuma untuk hotspots? Nusi menjawab kan kalau dari bangku sini sinyalnya ga nyampe pak lemot... oh.... pak guru menjawab. Tapi salah satu teman dengan ringannya menjawab kan mereka berdua ada somethings pak.... ouh sejak kapan? Ada mungkin pak 2 bulanan tapi katanya sih mereka temenan tapi mesra pak. Mungkin itu akan menjadi kenyataan seandainya Nusi mau mengakui kalau dia suka sama Syah tak perlu ada jaim-jaiman antara kita toh nyatanya aku suka perhatian sama kamu kata Syah dengan sedikit lantang ketika kami sedang membahas kedekatan Nusi dan Syah.
         Sudah berbulan-bulan mereka dekat tapi sampai saat ini mereka belum juga meresmikan kedekatan mereka, bukannya apa-apa tapi aku sedikit kasian saja sama salah satunya karna mungkin ada yang dikorbankan perasaannya.
Sedikit lagi. Satu langkah lagi kalian akan bersama maka teruslah semangat untuk meyakinkan diri kalian masing-masing kalau sebaiknya perjelaslah hubungan kalian berdua karna dengan begitu takan ada lagi salah pahan dari orang-orang atas kedekatan kalian selama ini.
Itu ceritaku saat mata pelajaran bahasa, disini semua merasa gembira karena saat jam terakhir seperti ini belajar bukan hal yang mudah bagi kami, fisik kami sudah terkuras habis oleh mata pelajaran sain di pagi hari, jadi terimakasih atas kebijakan bapak dengan membebaskan kami berekspresi dalam membuat sinopsis dan mengizinkan kami untuk menonton film dan membuka google saat mengerjakan tugas sinopsis.

Comments

Popular posts from this blog

Rindu Malam

Water Ghost